Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Hewan Anatomi Mamalia

terimakasih kawan sudah mampir di blog saya ,semoga ilmu yang di dapatkan menjadi bermanfaat untuk lebih lengkapnya dapat mendownload  disini



LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI FISIOLOGI HEWAN


ANATOMI MAMALIA

Oleh :
Viol Dhea Kharisma
135090107111007
PJ Asisten :










LABORATORIUM FISIOLOGI HEWAN
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
















ANATOMI MAMALIA

Viol Dhea Kharisma
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
 Universitas Brawijaya

ABSTRAK

Mencit (Mus musculus) adalah anggota Muridae (tikus-tikusan) yang berukuran kecil. Mencit mudah dijumpai di rumah-rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu karena kebiasaannya menggigiti mebel dan barang-barang kecil lainnya, serta bersarang di sudut-sudut lemari. Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu  mengetahui bagaimana bentuk atau struktur anatomi dan fungsi organ-organ yang terdapat pada tubuh tikus putih tersebut. Manfaat yang dapat diambil dalam praktikum ini adalah mahasiswa biologi dapat mengetahui struktur anatomi dan fungsi organ-organ tubuh pada hewan tikus putih (Mus musculus). Manfaat lain yang dapat diambil adalah yaitu dapat membantu mahasiswa biologi dalam melakukan riset misalnya penelitian mengenai uji ekstrak daun meniran dalam upaya peningkatan sel TCD4 dan TCD8 untuk meningkatkan imunitas tubuh atau respon kekebalan. Jadi organ timus pada Mus musculus akan digunakan dalam uji tersebut. Berdasarkan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan bahwa struktur mencit bagian luar terdiri atas truncus, caput, dan caudal serta extremitas liberae. Jika mencit dibedah maka tampak organ-organ dan saluran seperti timus, kelenjar gondok, kelenjar tiroid, lambung, jantung, usus, kerongkongan, tenggorokan, anus, ginjal, hati, organ kelamin, dan anus yang masing-masing mempunyai fungsi spesifik dalam hal peredaran darah, respirasi, dan pencernaan. 


Kata kunci : Anatomi mencit, Mamalia, Mencit



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
    Anatomi atau ilmu yang mempelajari tentang susunan tubuh, darah atau hubungan bagian-bagiannya dengan satu sama lainnya. Anatomi regional mempelajari letak dan hubungan atau bagian tubuh yang tidak dapat berpisah dari pengamatan tentang kegunaan setiap struktur dan sistem jaringannya. Hal ini membawa kita kepenggunan istilah anatomi fungsional yang berkaitan erat dengan fisiologi atau ilmu faal (Bickley, 2006).
      Mencit (Mus musculus) adalah anggota Muridae (tikus-tikusan) yang berukuran kecil. Mencit mudah dijumpai di rumah-rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu karena kebiasaannya menggigiti mebel dan barang-barang kecil lainnya, serta bersarang di sudut-sudut lemari. Hewan ini diduga sebagai mamalia terbanyak kedua di dunia, setelah manusia. Mencit sangat mudah menyesuaikan diri dengan perubahan yang dibuat manusia, bahkan jumlahnya yang hidup liar di hutan barangkali lebih sedikit daripada yang tinggal di perkotaan. Mencit percobaan (laboratorium) dikembangkan dari mencit, melalui proses seleksi. Sekarang mencit juga dikembangkan sebagai hewan peliharaan (Jacob, 2008).
      Berkaitan dengan hal itu dilakukan pengamatan atau percobaan pada praktikum kali ini untuk mengetahui struktur anatomi tubuh dan fungsi organ-organ tubuh pada tikus putih (Mus musculus).

1.2. Rumusan Masalah
        Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam praktikum ini adalah :
Bagaimana struktur anatomi dari tikus putih ?
Apa fungsi organ-organ yang terdapat pada tubuh tikus putih ?

1.3. Tujuan
     Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu  mengetahui bagaimana bentuk atau struktur anatomi dan fungsi organ-organ yang terdapat pada tubuh tikus putih tersebut.

1.4. Manfaat
       Manfaat yang dapat diambil dalam praktikum ini adalah mahasiswa biologi dapat mengetahui struktur anatomi dan fungsi organ-organ tubuh pada hewan tikus putih (Mus musculus). Manfaat lain yang dapat diambil adalah yaitu dapat membantu mahasiswa biologi dalam melakukan riset misalnya penelitian mengenai uji ekstrak daun meniran dalam upaya peningkatan sel TCD4 dan TCD8 untuk meningkatkan imunitas tubuh atau respon kekebalan. Jadi organ timus pada Mus musculus akan digunakan dalam uji tersebut.


BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Anatomi Tikus Putih (Mus musculus)
2.1.1. Mulut (Oris)
       Mulut adalah permulaan saluran yang terdiri atas 2 bagian yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir dan pipi dan bagian rongga mulut/bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris, palatum dan mandibularis disebelah belakang bersambung dengan faring. Selaput lendir mulut ditutupi epithelium yang berlapis-lapis dibawahnya terletak kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan lendir, selaput ini kaya akan pembuluh darah dan juga memuat banyak ujung akhir saraf sensoris. Bibir terletak disebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan disebelah dalam ditutupi oleh selaput lendir (mukosa) (Bickley, 2006).

2.1.2. Faring
      Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan (osofagus). Di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi. Disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang (Bickley, 2006).

2.1.3. Laring
     Laring merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentuk suara yang terletak di depan bagian faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk ke dalam trakea. Pangkal tenggorokan itu dapat ditutup oleh epiglottis, yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang berfungsi pada waktu kita menelan makanan menutupi laring (Bickley, 2006).

2.1.4. Jantung, Paru-paru, dan Hati
     Jantung terletak diatas rongga dada sebelah kiri, diatas diafragma. Jantung mempunyai empat ruang yang terbagai sempurna dan terletak di dalam rongga dada serta terbungkus oleh pericardia. Perikardia terdiri dari dua lapisan, yakni lamina parietalis (sebelah luar) dan lamina viseralis (menempel di dinding jantung). Diantara kedua lapis ini terdapat kavum pericardia yang berisi cairan pericardia. Jantung terdiri dari empat ruang, yakni dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel). Pada dasarnya, fungsi serambi adalah sebagai tempat lewatnya darah dari luar jantung ke bilik. Akan tetapi, serambi juga dapat berfungsi sebagai pemompa yang lemah sehingga membantu aliran darah dari serambi ke bilik. Bilik memberi tenaga yang mendorong darah ke paru-paru dan sistem sirkulasi tubuh. Jantung dibentuk terutama oleh tiga jenis otot jantung (miokardia), yaitu ototserambi, otot bilik, serta serabut otot perangsang dan penghantar khusus (Jacob, 2008). 
       Paru-paru terletak di dalam rongga di kanan dan kiri jantung. Paru-paru sebelah kanan terdiri atas tiga kelompok alveolus dan merupakan dua belahan paru- paru (dua lobus). Didalam paru-paru, bronkus sebelah kanan bercabang tiga, sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang dua, sama jumlahnya dengan jumlah lobus paru-paru. Cabang bronkus disebut bronkiolus. Fungsi dari paru-paru adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksidadari darah (Jacob, 2008).
       Hati merupakan organ homeostasis yang memainkan peranan penting dalam proses metabolisme dalam manusia dan hewan. Hati berwarna coklat kemerahan dan terletak di bawah diafragma yaitu di dalam rongga abdomen. Hati menerima makanan terlarut dalamdarah apabila makanan ini tercerna dan diserap di usus. Fungsi hati terdiri dari mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan yang disimpan di suatu tempat dalam tubuh, mengubah zat buangan dan bahan racun untuk di ekskresi dalam empedu dan urin, menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen-4.Sekresi empedu, garam empedu dibuat di hati dibentuk dalam sistem retikuloendothelium dialirkan ke empedu, pembentukan ureum, menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir asam karbonat dan air (Jacob, 2008).

2.1.5. Kantung Empedu, Lambung, dan Ginjal
      Kantung empedu adalah organ berbentuk buah pir yang dapat ini bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Kandung empedu berwarna hijau gelap, warna jari melaluisaluran empedu. Letak kandung empedu yaitu dalam sebuah lobus di sebelah permukaan bawah hati. Fungsi kandung empedu adalah sebagai persediaan getah empedu, membuat getah empedu menjadi kental. Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kacang keledai. Terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus, antrum. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung berfungsi menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh peristaltic lambung dan getah lambung (Standring, 2005).
        Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal seperti biji kacang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, hal ini karena adanya lobus hepatis dexter yang besar. Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa terdapat cortex renalis di bagian luar yang berwarna cokelat gelap, dan medulla renalis di bagian dalam yang berwarna cokelat lebih terang dibandingkan korteks. Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak kerucut tersebut menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papilla renalis. Fungsi ginjal yaitu memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, mempertahankan suasana keseimbangan cairan, mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh serta mengeluarkan ureum, kreatini dan amoniak (Wahl, 2006).

2.1.6. Usus Halus dan Besar
       Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum),yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan. Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati. Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut sfingter Oddi) merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan. Gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara mengaduk dan mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus. Fungsi usus halus adalah menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe, menyerap protein dalam bentuk asam amino, karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida, di dalam usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus yang menyempurnakan makanan (Seeley, 2007).
       Usus besar terdiri dari kolon asendens (kanan), kolon transversum, kolon desendens (kiri), kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum). Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus. Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja. Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat. Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya akan terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare (Seeley, 2007).

2.1.7. Organ Reproduksi dan Perkemihan
      Alat kelamin jantan berfungsi menghasilkan gamet jantan, yaitu spermatozoon (sperma). Alat kelamin jantan dibedakan menjadi alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin luar terdiri dari penis dan skrotum, sedangkan alat kelamin dalam terdiri dari testis, saluran reproduksi, dan kelenjar kelamin. Pada betina, alat kelamin luar terdiri dari vulva, mons pubis, dan klitoris/kelentit, sedangkan alat kelamin dalam terdiri dari ovarium, tuba fallopii, uterus dan vagina. Ureter terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika urinaria. Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis Lapisan dinding ureter terdiri dari dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa), lapisan tengah lapisan otot polos, lapisan sebelah dalam lapisan mukosa. Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik yang mendorong urin masuk ke dalam kandung kemih (Levi, 2005).

        2.1.8. Rektum dan Anus
       Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementarafeses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, maka konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi. Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter . Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar), yang merupakan fungsi utama anus (Guinan, 2006).

2.3. Tehnik Dislokasi Mencit
        Mencit dibunuh dengan melakukan dislokasi pada tulang leher dengan cara menaruh mencit pada permukaan rata, kemudian sebuah benda keras dan tumpul diletakkan di kuduk mencit. Ekor di tarik kuat-kuat sambil menekan benda tersebut di kuduk mencit hingga mati. Ekor mencit di pegang kemudian ditempatkan pada permukaan yang bisa dijangkau (ram kawat penutup kandang) dengan begitu mencit akan meregangkan badannya kemudian pada tengkuk ditempatkan suatu penahan misalnya, pensil atau batang logam yang dipegang dengan tangan kiri kemudian bagian ekor ditarik keras dengan tangan kanan sehingga lehernya akan terdislokasi dan mencit akan terbunuh (Khaw, 2004).



BAB III
 METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat
       Praktikum dengan judul “ANATOMI MAMALIA“yang dilaksanakan pada tanggal 18 November 2014 hari Selasa pada pukul 15.00-16.40 di Laboratorium Fisiologi Hewan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Malang.

3.2. Alat dan Bahan
       Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah  alat pembedah (seperti pisau, cutter), jarum pentul , tikus putih hidup. 

3.3. Cara Kerja
3.3.1. Tehnik Dislokasi Leher Mencit
     Pertama mencit ditaruh diatas papan kemudian tengkuk mencit ditekan menggunakan benda tumpul yang dipegang oleh tangan kiri secara kuat lalu ekor mencit ditarik dan diarahkan ke depan hingga mencit terbunuh.

               3.3.2. Cara Membedah Mencit 
      Pertama mencit direbahkan secara dorsal, kemudian disayat kulitnya bagian dada dengan pisau bedah, lalu dibuka dan ditancapkan jarum pentul pada bagian tubuh yang telah disayat tadi, lalu dibuka ruang dada dengan memotong tulang rusuk pada bagian sternum setelah itu dilakukan pengamatan pada organ-organ yang ditemukan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Prosedur
     Pertama mencit ditaruh diatas papan kemudian tengkuk mencit ditekan menggunakan benda tumpul yang dipegang oleh tangan kiri secara kuat lalu ekor mencit ditarik dan diarahkan ke depan hingga mencit terbunuh. Pertama mencit direbahkan secara dorsal, kemudian disayat kulitnya bagian dada dengan pisau bedah, lalu dibuka dan ditancapkan jarum pentul pada bagian tubuh yang telah disayat tadi, lalu dibuka ruang dada dengan memotong tulang rusuk pada bagian sternum setelah itu dilakukan pengamatan pada organ-organ yang ditemukan.

4.2. Analisis Hasil
        Struktur morfologi mencit terdiri atas bagian caput, truncus, extremitas liberae. Pada bagian caput terdiri atas telinga yang berfungsi untuk pendengaran, porus acusticus externa, organon visus dengan palpebrae superior dan inferior, serta plica semilunaris pada sudut mata sebelah medial, kemudian ada nares dan rima oris yang dibatasi oleh labium superius dan labium inferius dengan bagian dalam adalah labium superius, lalu pada bagian truncus terdiri atas dada, punggung, perut, pantat,daerah antara alat kelamin luar dan anus, serta ekor. Jika mencit dilentangkan akan tampak papila mammae yang terletak pada inguinal, lalu organa genitalia externa pada hewan betina yaitu vulva (celah yang dibatasi oleh labia majora) dan klitoris (alat kecil homolog dengan penis), organa genitalia externa hewan jantan yang terdiri atas penis dengan gland penis yang ditutupi oleh praeputium dan scrotum (kantong testis). Extremitas liberae terdiri atas extremitas cranialis yang mempunyai 4 digit dan extremitas caudalis yang dilengkapi 3 digit (Seeley, 2007). 
          Sistem dalam tubuh mencit terbagi dengan beberapa sistem yaitu kardiovaskular, digestonum, respiratorium, urogenitale, dan nervosum. Pada sistem peredaran darah pada mencit terdiri atas atrium dexter (tempat bermuaranya vena cava), atrium sinister (tempat bermuaranya vena pulmonalis), ventrikel sinister (dinding lebih tebal daripada atrium, tempat keluarnya aorta), dan kapiler dexster merupakan tempat keluarnya arteri pulmonalis, pada sistem pencernaan tikus putih terdiri atas cavum oris yang terdiri atas palantum durum (langit-langit keras) terdapat di bagian depan, palantum molle (langit-langit lunak) di bagian belakang. Dentes, dens insivus, dens caninus tidak ada, dens premolare, dens molare. Lingua mempunyai banyak papilae (tonjolan kecil), pharynx, esophagus bermuara di mediorostral ventriculus, ventriculus mempunyai bagian-bagian yaitu curavtura minor, curavtura major, cardia (tempat bermuaranya esophagus), pylorus (tempat keluarnya intestinum dari ventriculus, omentum majus, omentum minus. Intestinum tenue terdiri atas duodenum, jejenum, ileum. Coceum, merupakan batas antar intestinum tenue dan intestenum crassum, mempunyai haustra (bagian yang menonjol), incisura (lekukan diantara dua haustra), taenia (lapisan otot berbentuk pita), intestinum crassum yang berakhir pada rectum dan anus (Guinan, 2006).
        Sistem respirasi Mus musculus (Mencit) terdiri atas nares anteriores, cavum nasi, nares posteriores, larynx yang terletak dibelakang pharynx. Rongga larynx disebut auditus laringis. Celah yang berhubungan dengan pharynx disebut tima glottidis. Larynx terdiri dari beberapa cartilago yaitu cartilago thyroide (tunggal, di ventrolateral), cricoidea, arthenoidea, santorini, epiglottis, pipih, dorsocranial cartilago thyroidea. Trachea disusun atas cincin kartilago annulus tachealis yang sebelah dorsal tidak menutup, disebelah ventral esophagus. Bronchus tersusun atas cicin cartilago annulus bronchialis yang menutup sempurna. Pulmo, sepasang. Pulmo dexter terdiri dari tiga lobi yaitu lobus superius, medius dan inferius. Pulmo sinister terdiri dari dua lobi : lobus superius dan inferius (Levi, 2005).
           Sistem urogenital yaitu ren (sepasang, tipe metanephros, warna merah coklat, ureter (sepasang, keluar dari hilus renis, bermuara pada ureter bagian dorsocaudal vesica urinaria. Vesica urinaria tunggal dan urethra saluran keluar dari vesica urinaria ,bermuara sebagi orificum urethrae externum (pada betina di caudal clitoris, pada jantan menembus penis keluar pada glans penis) (Standring, 2005).
         Sistem saraf terdiri atas prosencephalon yang terdiri atas hemisphaerium cerebri dengan gyri (bagian yang menonjol) dan sulci (lekukan/alur). Kedua hemispharium dipisahkan oleh suatu celah (fissura longitudinale). Pada ujung cranial terdapat bulbus ofactorius. Pada dataran ventral tractus olfactorius. Pada mesencephalon terdapat corpora quadrigemia ( 4 bangunan bulat), epiphysi. Cerebellum, mempunyai sulci dan gyri, terdiri dari vermis (lobus medius cerebelli) , lobus lateralis dextra dan sinistra. Pada tiap lobus lateralis terdapat flocculus (tonjolan), medula oblongata, ke caudal melanjutkan sebagai medulla spinalis, facies ventralis yang terdiri atas chiasma nervi optici, hypophysis, pons varoll, bekas jaringan saraf yang merupakan penghubung dua sisi cerebellum (Jacob, 2008).
       Reproduksi pada mencit terbagi atas organa genitali feminina dan masculina. Pada organa feminina terdiri atas ovarium, oviduct, uterus (tipe bicornia), vagina (tunggal, bermuara sebagai introitus vaginae), labia majora, labia minora dan clitoris (tonjolan kecil pada ventral vulva), pada masculina terdiri atas testis yang terdapat di dalam scrotum, ruang scrotum dihubungkan dengan cavum abdominale oleh canalis ingenal. Epididymis, di sebelah medial testis, melengkung dari cranial ke sepanjang tepi testis, ductus deferens berjalan ke caudal meninggalkan scrotum melalui canalis ingunalis, masuk ke dalam cavun abdominale melalui sebelah dorsal vesica urinaria. Ductus ejaculatoris sebagai lanjutan ductus deferens, bermuara pada dinding dorsal urethra, vagina masculina (sepasang dan merupakan sisa ductus Mulleri) dan penis (Khaw, 2004).

4.2.2. Tehnik Membunuh Mencit Selain Dislokasi
        Menggunakan zat kimia untuk membunuh mencit merupakan salah satu tehnik membunuh mencit secara aman, berikut merupakan zat atau senyawa yang digunakan untuk membunuh mencit. Eter digunakan untuk anestesi singkat, caranya adalah obat diletakkan dalam suatu wadah, kemudian hewan dimasukkan dan wadah ditutup. Hewan sudah kehilangan kesadaran, hewan dikeluarkan dan siap dibedah. Penambahan selanjutnya diberikan dengan bantuan kapas yang dibasahi dengan obat tersebut. Halotan digunakan untuk anestesi yang lebih lama. Pentobarbital natrium dan heksobarbital natrium dosis pentobarbital natrium adalah 45-60 mg/kg untuk pemberian intraperitonial dan 35 mg/kg untuk cara pemberian intravena. Dosis heksobarbital natrium adalah 75 mg/kg untuk intraperitonial dan 47 mg/kg untuk pemberian intravena. Ureten diberikan pada dosis 1000-1250 mg/kg secara intraperitoneal dalam bentuk larutan 25% dalam air (Wahl, 2006).


BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan bahwa struktur mencit bagian luar terdiri atas truncus, caput, dan caudal serta extremitas liberae. Jika mencit dibedah maka tampak organ-organ dan saluran seperti timus, kelenjar gondok, kelenjar tiroid, lambung, jantung, usus, kerongkongan, tenggorokan, anus, ginjal, hati, organ kelamin, dan anus yang masing-masing mempunyai fungsi spesifik dalam hal peredaran darah, respirasi, dan pencernaan. 

5.2. Saran
       Perlu dilakukan penjelasan ulang mengenai tehnik dislokasi mencit yang benar agar mencit yang dibunuh tidak tersiksa dan perlu dijelaskan kembali cara membedah mencit agar organ-organ yang diamati tidak rusak dan hancur terkena gunting atau pisau bedah.




DAFTAR PUSTAKA

Bickley, L.S., and Szilagyi, P.G. 2006. Physical Examination and History Taking, 9th 
           ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Jacob, S. 2008.Animal Anatomy: A Clinically-Orientated Approach. New York: 
            Churchill Livingstone, Inc.

Guinan, J.J. “Olivocochlear Efferents: Anatomy, Physiology, Function, and the Measurement 
            of Animal,” . (2006).Ear & Hearing 27,589-607.

Khaw, P. T., Shah, P., & Elkingkton, A. R. 2004. Fundamental of Fish Anatomy
            Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Levi, D. M. (2005). Preceptual learning in adults with amblyopia: A reevaluation of critical periods 
           in human vision. Development Physiologi 46, 222-232.

Seeley, R.R., et al. 2007. Anatomy and Physiology, 8th ed. New York: McGraw-Hill Book Co.

Standring, S. Gray's. 2005. Anatomy: The Anatomical Basis , 39th ed. New York: 
            Churchill Livingstone, Inc.

Wahl, I. 2006. Building Anatomy: An Illustrated Guide to How Structures Work
            New York: McGraw-Hill Book Co.


terimakasih kawan sudah mampir di blog saya ,semoga ilmu yang di dapatkan menjadi bermanfaat untuk lebih lengkapnya dapat mendownload  disini








1 comment: