Laporan Histologi Hewan Sistem Sirkulasi



Hallo teman-teman kali ini saya akan memposting laporan Histologi Hewan, untuk versi lengkapnya dapat di download disini




LAPORAN HISTOLOGI HEWAN
SISTEM SIRKULASI


Oleh
Nama : Viol Dhea Kharisma
Kelas : Biologi A
NIM  : 135090107111007





LABORATORIUM FISIOLOGI HEWAN
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
MALANG
2014



BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Dasar Teori

      Darah adalah satu dari sekian macam cairan yang ada di dalam tubuh manusia. Dalam keadaan normal, komposisi darah manusia adalah plasma darah, sel darah, protein, dan zat terlarut lainnya. Plasma darah merupakan bagian darah yang berbentuk cairan jernih kekuningan yang 90% nya adalah air dan bertugas untuk mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh. Sel darah terdiri dari 3 macam, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Sel-sel darah ini berasal dari satu induk yang sama, yaitu hemocytoblast.Sel darah manusia mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan tugas yang diembannya. Sel darah merah (eritrosit), mempunyai bentuk bulat pipih dan cekung di bagian tengahnya. Sel  darah ini berfungsi untuk mengikat oksigen dan mengangkut (mengedarkannya) ke seluruh tubuh, selain itu eritrosit juga bertugas untuk mengangkut karbon dioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.Sel darah putih (leukosit), mempunyai bentuk lebih besar daripada eritrosit, tidak berwarna, dapat bergerak,  mempunyai kemampuan untuk menembus dinding pembuluh darah, dan mempunyai inti. Sel darah ini bertugas untuk memakan dan menghancurkan bibit penyakit atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh.  Jika di dalam tubuh terjadi infeksi, maka jumlah leukosit akan meningkat. Keping darah (trombosit), ukurannya lebih kecil dibandingkan dua sel darah lainnya, bentuknya tidak teratur, dan tidak berinti. Jika terjadi luka yang berdarah, maka keping darah berfungsi untuk membekukannya dan menutup luka tersebut.Selain fungsi yang sudah disebutkan di atas, yaitu sebagai alat pengangkut (oksigen, karbon dioksida, zat makanan, hormon, dan urea), membunuh kuman penyakit, dan menutup luka, ternyata darah juga mempunyai fungsi lain, yaitu menjaga suhu tubuh agar tetap stabil.Saat badan menjadi terlalu panas, pembuluh kapiler di bawah kulit menjadi lebih besar sehingga lebih banyak darah dapat mengalir melewatinya. Karena lebih banyak darah mengalir dekat permukaan kulit, panas hilang dan badan mulai menjadi dingin. Proses sebaliknya terjadi bila badan terlalu dingin (Campbell,1997).

      Pembuluh nadi atau arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari dalam jantung ke seluruh tubuh. Bisa saja diartikan pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar dari jantung. Diameter pembuluh nadi bervariasi, mulai dari yang paling besar yaitu aorta ( 20 mm ) sampai ke cabang – cabang yang paling kecil yaitu arteriol    ( 0,2 mm ). Kebanyakan pembuluh nadi mengalirkan darah yang mengandung oksigen. Pada pembuluh nadi terdapat dinding yang bersifat elastis (kenyal) dan mampu berkontraksi. Dinding pembuluh nadi ini terdiri atas 3 macam jaringan, meliputi jaringan ikat pada lapisan paling luar, jaringan otot yang tebal, dan jaringan endotelium yang melapisi permukaan dalam arteri. Penimbunan senyawa-senyawa lemak pada dinding arteri dapat menyebabkan penyempitan pembuluh dan hilangnya kekenyalan dinding. Kondisi demikian disebut arteriosklerosis. Arteri yang membawa darah dari ventrikel kiri jantung menuju seluruh tubuh disebut aorta. Sementara, arteri bercabang-cabang membentuk pipa yang lebih kecil disebut arteriola. Arteriola ini membentuk cabang-cabang lebih kecil dan ujung-ujungnya berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh. Cabang-cabang inilah yang dinamakan kapiler. Di dalam sistem peredaran darah, arteri terdiri atas 2 macam, yakni arteri pulmonalis dan arteri hepatica. Arteri pulmonalis (arteri paru-paru) merupakan pembuluh nadi yang membawa darah kotor atau mengandung CO2 keluar dari jantung menuju paru-paru (pulmo). Adapun arteri hepatica merupakan pembuluh nadi yang membawa darah bersih (kaya O2) menuju ke hepar (hati) (Carneiro,2005).

       Pembuluh balik (vena) berfungsi mengalirkandarah dari seluruh tubuh menuju jantung. Bisa juga disebut, pembuluh balik adalah pembuluh darah yang berasal dari tubuh menuju jantung. Diameter pembuluh balik lebih besar daripada pembuluh arteri, yakni berkisar 25 mm. Pada tubuh manusia, kebanyakan pembuluh nadi terletak pada permukaan tubuh. Sehingga, pembuluh ini terlihat kebiru-biruan pada permukaan kulit. Pembuluh nadi memiliki dinding arteri, sementara pembuluh balik terdapat dinding vena. Dinding vena juga tersusun atas 3 jaringan, meliputi jaringan ikat pada lapisan paling luar, jaringan otot yang sangat tipis dan kurang elastis/kurang kenyal di tengahnya, dan jaringan endotelium yang melapisi permukaan dalam vena. Pada vena terdapat cabang yang dinamakan venula. Venula bercabang menjadi pembuluh yang lebih kecil lagi, yang disebut kapiler. Selain itu, terdapat vena yang berhubungan secara langsung dengan jantung dan paru-paru. Pembuluh balik demikian dinamakan vena cava. Pada umumnya, darah yang mengalir pada vena mengandung banyak darah kotor kaya CO2. Kecuali vena pulmonalis, vena yang keluar membawa oksigen dari paru-paru. Oksigen yang dibawa vena pulmonalis ini akan dibawa kembali menuju jantung. Selain berbagai pembuluh vena tersebut, menurut letaknya, terdapat pula jenis pembuluh balik yang lain. Khususnya vena cava yang memiliki dua jenis pembuluh, yakni vena cava superior dan vena cava inferior. Vena cava superior adalah pembuluh vena yang berasal dari organ-organ tubuh bagian atas, seperti kepala,leher, dan rambut-rambut. Sedangkan vena cava inferior adalah pembuluh vena yang berasal dari organ-organ tubuh bagian bawah, seperti lambung, usus, hati, pankreas, paru-paru, ginjal, kaki, dan lain sebagainya (Glen,1999).


1.2 Tujuan

     Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu mengenal struktur pembuluh arteri, sel darah serta otot jantung.

1.3 Manfaat 

     Hasil dari praktikum ini diharapkan dapat bermanfaat yaitu dapat membantu mahasiswa biologi mempelajari peranan dan struktur dari otot jantung, pembuluh kapiler serta sel darah.


                                                           
BAB II
        HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Otot Jantung
2.1.1 Deskripsi
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa otot jantung mempunyai ciri – ciri yaitu mempunyai ciri yang hampir sama dengan oto lurik namun otot ini hanya dapat di temukan di jantung, berinti satu atau dua terletak di tengah sel. Otot jantung mempunyai cabang – cabang yang menghubungkan sel satu dengan sel lain yang disebut anastomosis. Batas antar selnya tampak jelas dan disebut diskus interkalaris.
Otot jantung bersifat lurik dan invalunter berkontraksi secara ritmis dan automatis. Mereka hanya terdapat pada miokard (lapisan otot pada jantung) dan pada pembuluh darah yang besar yang secara langsung berhubungan dengan jantung. Pada daerah khusus yang disebut diskus interkalaris. Setiap sel mempunyai panjang sekitar 1x00 micrometer dan panjang 15 micrometer, ujungnya terbelah dua yang terletak pada sel yang berdekatan. Serat otot jantung dibungkus suatu sarkolema tipis mirip yang terdapat pada otot rangka, dan sarkoplasma yang penuh mitokondria. Miofibril-miofibril terpisah oleh deretan mitokondria yang mengakibatkan gambaran gurat-gurat memanjang yang nyata. Gambaran lurik melintang pada miofibril, dengan guarat-gurat A,1,2,N dan M sebagaimana pada otot rangka juga nyata tetapi guratnya tidak sejelas terdapat pada otot rangka . Intinya lonjong panjang dan terdapat di tengah serat diantara miofibril-miofibril yang divergen. Sekitar inti terdapat daerah sarkoplasma berbentuk gelandong dengan banyak mitokondria. Otot jantung tersusun dari sel-sel otot yang mirip dengan otot lurik namun otot jantung mempunyai percabangan. Sel-sel otot jantung mempunyai banyak inti dan terletak di tengah serabut. Otot jantung bekerja secara teratur, tidak cepat dan tidak mengikuti kehendak kita. Otot jantung merupakan otot yang mempunyai keistemawaan yaitu bentuknya lurik tetapi bekerja seperti otot polos yaitu di luar kesadaran atau di luar perintah otak. Kerja otot jantung ini dipengaruhi oleh saraf autonom. Otot jantung membentuk dinding jantung sehingga jantung bekerja seumur hidup manusia. Kerja otot jantung tidak dipengaruhi kehendak kita. Semula otot jantung dianggap sebagai peralihan antara otot polos dan otot kerangka, yang jelas bahwa otot jantung tergolong otot bergaris melintang yang satuannya disebut “serabut “ MyofibrilBangun otot jantung dan otot kerangka/otot lurik tidak sama dalam beberapa segi misalnya jumlah dan letak intinya, ada tidaknya percabangan /synsisium /discus intercalatus/diskus interkalaris dan tentu kerjanya. Hubungan otot jantung melalui discus interkalatus cukup kuat sehingga sulit dilakukan tepsing untuk memperoleh satu serabut secara terpisah.Penelitian dengan mikroskup cahaya menunjukkan bahwa otot jantung memiliki serabut yang bercabang/sinsitium, yang berhubungan satu dengan yang lain melalui ujungnya. Hubungan mana sangat kuat sehingga memberikan aspek sebagai sinsisium, dan pada endomisium banyak pembuluh darah.Diameter serabut kira-kira 10-14µ pada hewan dewasa dan 5-8µ pada yang baru lahir. Pada keadaan patologik misalnya hipertropi / tekanannya tinggi /sistole jantung diameter dapat meningkat sampai 20µ. Panjangnya sulit diukur.Penelitian dengan mikroskop elektron, bentuk sinsisium tidak tampak, tetapi hubungan antara serabut (sel) dapat dipelajari dengan cukup jelas.Pada discus interkalatus terdapat desmosoma, zonula okludens, zonula adherens,yang terakhir ini sebenarnya tidak membentuk zona secara jelas hanya berupa daerah yang tidak teratur(Rutland, 1976).

2.2 Sel darah
2.2.1 Deskripsi
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan bahwa sel darah terdiri atas eritrosit, leukosit, serta trombosit. Eritrosit mempunyai ciri – ciri yaitu berbentuk bikonkaf, tidak berinti, berwarna merah karena mengandung hemoglobin.Sel darah putih mempunyai ciri-ciri yaitu tidak memiliki inti, ukurannya lebih besar daripada eritrosit, tidak memiliki inti, berwarna putih karena tidak mengandung hemoglobin, terdiri atas netrofil dan agranulosit, keping darah mempunyai ciri –ciri yaitu bentuknya tidak beraturan, tidak berinti, dan berukuran kecil.
      Sel darah merah (erhtrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak mempunyai inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak dapat bergerak. Banyaknya kira–kira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2 juta). Warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung oksigen. Fungsi sel darah merah adalah mengikat oksigen dari paru–paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru. Pengikatan oksigen dan karbon dioksida ini dikerjakan oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan oksigen yang disebut oksihemoglobin (Hb + oksigen 4 Hb-oksigen) jadi oksigen diangkut dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di jaringan akan dilepaskan: Hb-oksigen Hb + oksigen, dan seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan disebut karbon dioksida hemoglobin (Hb + karbon dioksida Hb-karbon dioksida) yang mana karbon dioksida tersebut akan dikeluarkan di paru-paru. Sel darah merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang merah, limpa dan hati. Proses pembentukannya dalam sumsum tulang melalui beberapa tahap. Mula-mula besar dan berisi esame dan tidak berisi hemoglobin kemudian dimuati hemoglobin dan akhirnya kehilangan nukleusnya dan siap diedarkan dalam sirkulasi darah yang kemudian akan beredar di dalam tubuh selama kebih kurang 114 – 115 hari, setelah itu akan mati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai menjadi dua zat yaitu hematin yang mengandung Fe yang berguna untuk membuat eritrosit baru dan hemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat didalam eritrosit yang berguna untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida. Sel darah putih (Leukosit) Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kita lihat di bawah mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia), mempunyai bermacam- macam inti sel sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya, warnanya bening (tidak berwarna), banyaknya dalam 1 mm3 darah kira-kira 6000-9000. Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit / bakteri yang masuk ke dalam jaringan RES (sistem retikuloendotel), tempat pembiakannya di dalam limpa dan kelenjar limfe; sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah. Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga terdapat di seluruh jaringan tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan oleh masuknya kuman / infeksi maka jumlah leukosit yang ada di dalam darah akan lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan sel leukosit yang biasanya tinggal di dalam kelenjar limfe, sekarang beredar dalam darah untuk mempertahankan tubuh dari serangan penyakit tersebut. Jika jumlah leukosit dalam darah melebihi 10000/mm3 disebut leukositosis dan kurang dari 6000 disebut esamey. Macam- macam leukosit meliputi, granulosit adalah sel leukosit yang tidak mempunyai granula didalamnya, yang terdiri dari. Limposit, macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar limfe, bentuknya ada yang besar dan kecil, di dalam sitoplasmanya tidak terdapat glandula dan intinya besar, banyaknya kira- kira 20%-15% dan fungsinya membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jarigan tubuh. Monosit, terbanyak dibuat di sumsum merah, lebih besar dari limfosit, fungsinya sebagai fagosit dan banyaknya 34%. Di bawah mikroskop terlihat bahwa protoplasmanya lebar, warna biru abu-abu mempunyai bintik-bintik sedikit kemerahan. Inti selnya bulat dan panjang, warnanya lembayung muda. Granulosit disebut juga leukosit granular terdiri dari.Neutrofil atau disebut juga polimorfonuklear leukosit, mempunyai inti sel yang kadang-kadang seperti terpisah-pisah, protoplasmanya banyak bintik-bintik halus / glandula, banyaknya 60%-50%. Eusinofil, memiliki ukuran dan bentuknya esame sama dengan neutrofil tetapi granula dan sitoplasmanya lebih besar, banyaknya kira-kira 24%. Basofil, sel ini kecil dari eusinofil tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur, di dalam protoplasmanya terdapat granula-granula besar. Banyaknya setengah bagian dari sumsum merah, fungsinya tidak diketahui (Duval, 1959).
      Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan ukurannya bermacam-macam, ada yang bulat dan lonjong, warnanya putih, normal pada orang dewasa 200.000-300.000/mm3. Fungsinya memegang peranan penting dalam pembekuan darah. Jika banyaknya kurang dari normal, maka kalau ada luka darah tidak lekas membeku sehingga timbul perdarahan yang terus- menerus. Trombosit lebih dari 300.000 disebut trombositosis. Trombosit yang kurang dari 200.000 disebut trombositopenia. Di dalam plasma darah terdapat suatu zat yang turut membantu terjadinya peristiwa pembekuan darah, yaitu Ca2+ dan fibrinogen. Fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh mendapat luka. Ketika kita luka maka darah akan keluar, trombosit pecah dan mengeluarkan zat yang dinamakan trombokinase. Trombokinasi ini akan bertemu dengan protrombin dengan pertolongan Ca2+ akan menjadi esamey. Trombin akan bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk jaringan yang tidak teratur letaknya, yang akan menahan sel darah, dengan demikian terjadilah pembekuan. Protrombin di buat didalam hati dan untuk membuatnya diperlukan vitamin K, dengan demikian vitamin K penting untuk pembekuan darah (Mader,1998 ). 

2.3 Pembuluh Arteri
2.3.1 Deskripsi
      Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan bahwa pemabuluh arteri mempunyai ciri – ciri yaitu dindingnya tebal dan elastis, terletak di bagian dalam tubuh, mempunyai lapisan yang terdiri atas lumen, lamina, tunika media, dan tunika adventitia.
       Pembuluh nadi memiliki lapisan elastis yang tebal,menjadikan pembuluh darah tersebut kuat dan elastis. Pembuluh nadi besar bercabang-cabang menjadi pembuluh nadi yang lebih kecil, kemudian bercabang-cabang lagi sampai mencapai pembuluh nadi paling kecil, disebut arteriol. Aliran darah dalam arteri berarah menjauhi jantung. Aliran darah dipengaruhi oleh kekuatan kontraksi otot jantung. Elastisitas arteri ini turut membantu mempertahankan tekanan darah. Arteri yang lebih kecil (arteriola) memiliki dinding berotot polos.Otot polos ini untuk menyesuaikan diameter pembuluh darah, yaitu dengan meningkatkan atau menurunkan aliran darah. Jadi, terkadang pembuluh darah tersebut membesar, kadang mengecil (Glen,1999).


BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa jaringan darah terdiri dari eritrosit, leukosit, serta trombosit. Pada pembuluh arteri mempunyai ciri –ciri yaitu dinding pembuluhnya tebal, mengangkut darah bersih kecuali arteri pulmonalis, bersifat elastis  dan kebanyakan membawa darah dari jantung menuju seluruh tubuh, serta arteri mempunyai bagian –bagian yang terdiri atas lumen, lamina,tunika media, dan tunika adventitia. Otot jantung mempunyai ciri – ciri yaitu hanya terdapat di jantung, otot ini secara anatomis mempunyai ciri seperti otot lurik, tetapi berinti satu atau dua dan terletak di tengah sel. Otot jantung mempunyai cabang – cabang yang menghubungkan sel satu dengan sel lain yang disebut anastomosis. Batas antar selnya tampak jelas dan disebut diskus interkalaris.


3.2 Saran
Perlu dilakukan pengamatan ulang mengenai struktur  pembuluh arteri karena masih belum paham.


DAFTAR PUSTAKA


Campbell, Neil. 1997. Biology. Fourth Edition. California : The Benjamin Publishing Inc.

Carneiro.2005. Basic Histology.New York: McGraw-Hill.

Duval, Ellen Neal. 1959. The Anatomy. New York: Prentice-Hall, Inc.

Glenn , and Susan Toole. 1999. New Understanding Biology . London: Stanley Thornes. 

Levi F, Chatenound L, Bertucicco P, Lucchini F, Negri E, La Vecchia C. Mortality from cardiovascular and cerebrovascular diseases in Europe and  other ares of the world: an update. Eur l Cardiovasc Prev Rehabil 2009;16:333-350.

Mader, S.S. 1998. Biology. New York: McGraw-Hill Companies.

Rutland, J. 1976. Tubuh Manusia.Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Widyadara.

Suryo. 2011.Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Erlangga.


Terimakasih kawan sudah membaca postingan saya, tolong kritik dan sarannya ya serta untuk laporan versi full dapat di download disini, terimakasih kawan























No comments:

Post a Comment