Hati-hati penyebaran flu babi ( swine flu )







Flu babi adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang endemik pada populasi babi. Galur virus flu babi yang telah diisolasi sampai saat ini telah digolongkan sebagai Influenzavirus C atau subtipe genus Influenzavirus A
Babi dapat menampung virus flu yang berasal dari manusia maupun burung, memungkinkan virus tersebut bertukar gen dan menciptakan galur pandemik.

Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian Flu babi diketahui disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1, H1N2, H3N1, H3N2, and H2N3.

Di Amerika Serikat, hanya subtipe H1N1 lazim ditemukan di populasi babi sebelum tahun 1998. Namun sejak akhir Agusuts 1998, subtipe H3N2 telah diisolasi juga dari babi.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Flu_babi)

Berdasarkan pemantauan melalui media massa (elektronik & cetak) diketahui bhw saat ini Virus Flu Babi (H1N1) sedang mengancam dunia yg dimulai dari mexico, USA s.d asia yg telah menimbulkan ratusan korban jiwa. Virus H1N1 tsb wajib diwaspadai karena pola penyebaran berbeda dengan virus flu burung (H5N1) dan sesuai hasil pengamatan Departemen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) diketahui bhw keseharian para penderita flu babi varian baru tersebut tidak satupun dari mereka yang mengalami kontak langsung dgn babi, “Kami juga percaya virus ini dapat disebarkan melalui perantara manusia ke manusia lainnya.” tambahnya. Jadi pola penyebaran virus tsb sangat cepat karena tanpa harus terjadi kontak langsung dgn sumber virus.

Penularan Antar Manusia
Babi sebagai sumber flu babi memiliki keunikan. Hewan ini tidak hanya dapat terinfeksi oleh virus flu babi, tapi juga virus flu yang berasal dari unggas dan virus flu manusia. Saat virus flu dari spesies yang berbeda menginfeksi babi, virus-virus tersebut dapat saling berkombinasi (tukar menukar elemen genetik) sehingga muncul virus baru. Saat ini dikenal empat macam virus flu babi yaitu H1N1, H1N2, H3N2, dan H3N1. Tetapi yang belakangan banyak ditemukan adalah jenis H1N1.

Virus H1N1 sejatinya hanya mengenai babi, tetapi karena adanya mutasi maka virus ini berubah sifat sehingga mampu menginfeksi manusia. Parahnya lagi, tidak seperti virus flu burung (H5N1) yang tidak ditularkan dari manusia ke manusia, virus flu babi H1N1 dapat menyebar dari orang ke orang.

Penularan dari babi ke manusia terjadi karena adanya kontak dengan babi yang terinfeksi atau kontak dengan benda-benda yang telah terkontaminasi. Sedangkan penularan dari manusia ke manusia hampir sama dengan cara penularan flu biasa, yaitu melalui batuk atau bersin. Manusia juga dapat terinfeksi karena menyentuh benda yang telah terkontaminasi virus flu babi dari dari orang lain, kemudian memegang mulut atau hidungnya.

Gagal Napas
Gejala flu babi hampir sama dengan flu biasa, yaitu demam, lesu, kurang semangat, dan batuk. Selain itu juga dapat dijumpai gejala meler dari hidung, radang tenggorokan, mual, muntah, dan diare. Pada tahap lanjut, dapat dijumpai sesak napas. Kematian biasanya terjadi akibat adanya kegagalan pernapasan.

Pada babi yang terkena virus H1N1, gejala biasanya berupa peningkatan suhu tubuh, depresi, batuk, keluar cairan dari hidung atau mata, bersin, susah bernapas, mata merah, dan tidak mau makan.

Pencegahan Penting
Obat flu babi sama dengan obat yang digunakan untuk flu biasa atau flu burung. CDC merekomendasikan obat antivirus oseltamivir (Tamiflu) atau zanamivir. Hanya saja, obat ini lebih efektif jika diberikan pada tahap dini perjalanan penyakit, saat kerusakan pada sel paru-paru belum terlalu parah.

Belum ada vaksin yang dapat melindungi manusia agar tidak terkena flu babi. Oleh karena itu, langkah pencegahan untuk membatasi penularan sangat penting. Berikut tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi risiko penularan jika Anda sedang berada di daerah wabah flu babi :
• Menutup hidung dan mulut dengan tissue saat batuk atau bersin.
• Membuang tissue ke tempat sampah setelah digunakan.
• Mencuci tangan dengan sabun dan air, terutama setelah batuk atau bersin.
• Tissue yang mengandung alkohol juga dapat digunakan.
• Menghindari kontak erat dengan orang yang sakit flu.
• Jika sakit, hendaknya tetap berada di rumah, tidak pergi bekerja atau ke sekolah, agar tidak menginfeksi orang lain.
• Menghindari menyentuh mata, hidung, atau mulut. Virus menular lewat bagian tubuh tersebut.

Guna mengantisipasi munculnya kasus flu babi, Departemen Kesehatan mengirimkan surat edaran kewaspadaan dini kepada jajaran dinas kesehatan dan kantor kesehatan pelabuhan di seluruh provinsi di Indonesia.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan (Dirjen P2PL Depkes) Tjandra Yoga Aditama,

MADRID, KOMPAS.com - Semakin banyak negara yang mengonfirmasi kasus flu babi. Sebarannya kini sudah merambah Timur Tengah dan Asia Pasifik. Spanyol pun telah mengonfirmasi kasus kedua. Israel, Selasa (28/4), mengonfirmasi kasus pertama flu babi di negara itu dan di kawasan Timur Tengah. Seorang pria yang baru-baru ini kembali dari Meksiko telah positif terjangkit virus flu babi.

”Sekarang flu babi sudah resmi tiba di Israel,” sebut laporan di radio militer.

Seorang pria berusia 49 tahun yang baru-baru ini ke Meksiko saat ini tengah dikarantina di sebuah rumah sakit dan menjalani sejumlah tes. Di kawasan Pasifik, Selandia Baru melaporkan tiga orang positif terjangkit flu babi. Menteri Kesehatan Tony Ryall mengatakan, itu merupakan kasus pertama flu babi di Selandia Baru.

Terdapat 10 orang yang diduga terjangkit virus flu babi, yaitu sembilan pelajar dan seorang guru. Mereka adalah bagian dari kelompok wisata sebuah sekolah menengah di Auckland yang kembali dari Meksiko, Sabtu. Pasangan asal Skotlandia, Iain dan Dawn Askham, juga positif terjangkit flu babi. Menteri Kesehatan Skotlandia Nicola Sturgeon mengatakan, keduanya kembali dari bulan madu di Cancun, kawasan resor di tenggara Meksiko.

Spanyol mengonfirmasi kasus kedua flu babi di negara itu. Kasus pertama flu babi di Spanyol juga merupakan kasus pertama flu babi di Eropa. Pasien terkini adalah seorang laki-laki berusia 23 tahun dari Valencia yang kembali dari Meksiko. Menteri Kesehatan Spanyol Trinidad Jimenez mengatakan, ada 32 orang lain yang diduga terjangkit flu babi sekembali dari Meksiko. Di Meksiko, pusat penularan virus, jalan-jalan terlihat lengang. Restoran, bar, gedung bioskop, stadion, dan kantor pemerintah di Mexico City ditutup untuk mengurangi penyebaran virus flu babi. Sekolah ditutup hingga 6 Mei. Banyak orang yang memilih bekerja dari rumah dan mengenakan masker jika bepergian keluar rumah.

Kritik nama
Uni Eropa mengkritik penamaan flu babi karena salah kaprah dan bisa menghancurkan industri daging babi. Komisaris Kesehatan Uni Eropa Androulla Vassiliou mengatakan, flu babi seharusnya disebut ”flu baru” (novel flu). Vassiliou mengatakan, konotasi yang salah akan merugikan produsen daging babi. Dia menambahkan, daging babi aman dimakan dan tak ada hubungannya dengan penularan flu babi.

Ahli kesehatan mengatakan, virus itu berasal dari jenis yang sama yang menyebabkan penularan musiman pada manusia, tetapi juga mengandung materi genetik dari versi flu yang biasanya menjangkiti babi dan burung. Saat ini, empat laboratorium di Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat tengah mengembangkan vaksin flu babi. Vaksin pertama diperkirakan siap dalam 4-6 bulan. Diperlukan beberapa bulan lagi untuk memproduksi vaksin itu dalam jumlah besar. (ap/afp/reuters/bbc/fro)

No comments:

Post a Comment